KOTA Tarakan di tangan
Meskipun Kota Tarakan termasuk kebagian APBD paling kecil dibanding kabupaten /
Yang patut dipuji adalah kebijakan yang dimunculkan
Sektor kebutuhan publik adalah listrik yang sejak berdirinya Kota Tarakan sudah bermasalah, karena PLN memang tidak mampu memasok seluruh kebutuhan.
Sedangkan dalam sektor kemewahan publik adalah berdirinya mall dan hotel berbintang di
Jusuf yang seorang dokter nampak sekali sangat memahami bagaimana posisi Kota Tarakan sebagai urat nadi perekonomian daerah-daerah lain di sekitarnya. Ia menjadi
Tapi tak ada keberhasilan yang berjalan mulus. Sukses menggandeng swasta biasanya akan memunculkan kongkalikong baru, yang intinya adalah bagaimana bisa memberikan keuntungan kepada si pengusaha sebesar-besarnya. Caranya adalah dengan menggunakan kekuasaan yang melekat pada dirinya. Misalnya dengan bermain dalam ’tukar guling’ asset Pemkot sehingga beralih ke swasta.
Sudah rahasia umum kalau kini sejumlah kongsi bisnis yang terekat oleh kebijakan Walikota Tarakan Jusuf SK, mulau menuai masalah. Antar mereka menuai ketidakcocokan yang biasanya disebabkan sumber pendapatan yang tidak semestinya.
Tudingan kongkalikong, konspirasi penguasa – pengusaha masih berlanjut manakala tercium sikap ngotot pemerintah untuk memberi izin pertambangan batubara di Pulau Tarakan. Lagi-lagi publik telah mencium sikap itu sebagai bagian terjeratnya Jusuf SK dalam lingkaran para bos. Apalagi ia sedang merintis perjalanan politik menuju kursi Gubernur Kaltim, sehingga hubungan dengan para bos sebagai sumber pendanaan politik kelak patut mulai dipikirkan dari sekarang.
Apapun yang sedang terjadi di Kota Tarakan, pemimpin Kota Tarakan kelak – sepeninggal Jusuf SK yang berakhir masa jabatannya pada pertengahan 2008 ini – masih patut berjuang mewujudkan kerangka yang telah dibuat Jusuf SK. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar